Sore itu sebenarnya tidak ada yang special. Tapi sesuatu
telah merubahnya menjadi sore yang special bagiku. Sekitar jam 4 sore hari jumat
6 september 2013 aku diantar adekku untuk pergi ke atm. Jaraknya cukup jauh
dari rumah sekitar 3 km.
karena sangat malas keluar rumah aku pun pergi hanya
mengenakan baju seadanya, jilbab dan jaket. Dari awal aku keluar rumah
pikiranku memang sudah tidak focus memikirkan tiket kembali ke bandung yang
belum ditangan. Perginya aku ke atm pun hanya untuk membayar tiket kereta. Dan sesuatu
yang menakjubkan terjadi di sana. Aku memasuki atm BCA dimana ada dua mesin atm
didalamnya.
Dari sebelum aku memasukinya, aku sudah sedikit ragu karena
didalam ada dua orang laki-laki. Aku pikir apa semua mesin atm masih dipakai
oleh mereka. Terlintas dalam pikiranku untuk menunggu diluar. Tapi entah
mengapa aku tetap masuk memastikan salah satu mesin atm tidak dipakai. Ketika satu
langkah aku masuk ke dalam bilik atm, mataku fokus tertuju pada mesin atm di
depanku. Namun ada sedikit perasaan mengganjal seperti merasa seseorang
disamping pintu masuk atm memperhatikan aku. Seketika itu aku berbalik dan… “HAH”
mataku terbelalak, mulutku menganga dan kata itulah yang keluar dari mulutku.
Aku sadar itu berlangsung agak lama dan terkesan sedikit
lebay. Tapi sejujurnya aku pun tidak bisa membendung rasa terkejut luar biasa
yang aku rasakan melihat seseorang yang berdiri di depanku menyulurkan tangan
untuk bersalaman. Ketika aku sudah sadar diri dari keterkejutanku aku pun
menyambut tangan itu dengan ekspresi masih sedikit terkejut. “mas..” kataku
sambil menunjuknya.
Aku sadar detik itu laki-laki lain yang ada di atm itu (baca
teman laki-laki yg saat itu ada didepanku) mengamati kami. Dan laki-laki yang
mengajakku bersalaman itu mengatakan
“aku ngerti koe ket koe teko mau, langsung tak dhisik’i mlebu
ndak ketawan cowokmu” (artinya : aku tahu kamu sejak kamu datang tadi, aku
duluan masuk ke atm supaya tidak ketahuwan cowokmu)”
DEG..
hatiku serasa ditohok.
“hahaha, itu adekku” kataku.
Tiba-tiba teleponku berdering.
“sebentar, adekku telepon” kataku. Ketika aku sedang
mengangkat telepon itu, dia keluar atm. Dan tak lama ia berlari masuk lagi ke atm
menghampiriku.
“kamu disini sampai kapan ?” tanyanya.
“aku udah mau balik ke bandung mas. Ini mau bayar tiket
kereta.” Jawabku
“yahh.. hari apa ?” ia bertanya lagi
“minggu” jawabku dengan
masih memegang HP menjawab telepon adekku.
“catat nomorku ya. Besok kita harus ketemu. Harus !” paksanya
Entah kenapa tanpa pikir panjang aku memutuskan telepon
dengan adekku dan sesegera mungkin mencatat nomornya.
“nanti harus sms ya. Kasih nama. Semua kontakku hilang”
katanya lalu berlalu.
Entah terhipnotis atau apa. Pikiran dan perasaanku masih
diliputi rasa terkejut luar biasa. Dengan kejadian ini, sudah 4x aku lost
contact dengan laki-laki itu.
Pertama kami lost contact ketika aku masih sma kelas 3
(sekarang aku kuliah semester 7) karena hpnya hilang.
Kami bertemu lagi ketika aku kuliah semester 3 awal dijalan
tanpa sengaja (baca Klaten). Dan dari situ kami berhubungan lagi.
Tak lama karena kesibukan dan lain hal aku jarang
menghubunginya. Ketika kuhubungi nomornya tidak aktif.
Kedua kalinya takdir mempertemukan kami. Ia mengatakan smsnya
denganku dulu ketahuan pacarnya dan pacarnya merebut hp dan sim cardnya.
Karena aku pikir ya sudahlah apa salahnya berteman. Saat itu
aku sudah mempunyai pacar dia pun begitu. Namun tak lama kita berhubungan lagi,
tiba-tiba untuk ketiga kalinya nomornya tak bisa dihubungi.
Cukup lama. Aku berpikir mungkin memang harus berpisah.
Semester 5 lalu aku berlibur bersama seorang sahabatku ke
Bali. Selama seminggu aku bisa menikmati bali. Sayangnya kebosanan melandaku
ketika liburan baru memasuki hari ke-3. Selain karena saat itu sedang puasa
ramadhan tempat tinggal yang jauh dari masjid membuat hatiku sakit karena tak
mendengar adzan sama sekali.
Dihari terakhir itu karena sakit aku diam dirumah sambil
istirahat. Sedang sahabatku pergi mencari oleh-oleh. Karena bosan aku iseng
menghubungi teman lama (laki-laki) itu via messege facebook (kami tidak
berteman di fb)
“hai, apa kabar ?” kirimku
sore harinya aku lihat ada notification di facebook BBku. “hai
baik. Kamu ?”
ya Tuhan.. apa ini aku terkejut dengan perasaan campur aduk
tak disangka messegeku dibalas. Padahal sudah sejak lama aku messege dia tapi
tak pernah ada jawaban.
“baik juga. Kamu lagi dimana ? sibuk apa” tanyaku
“aku lagi di Denpasar. Kerja non. Kamu ?” jawabnya
Astagaaa… apalagi ini Tuhan ?? aku terkejut luar biasa untuk
kedua kalinya di hari itu. Kami bertemu lagi setelah lama lost contact ! diBali
! sesuatu yang sangat sangat kecil kemungkinannya.
“Denpasar ? bali ? seriusss ??? aku juga lagi di bali mas. Dan
di Denpasar !” tanyaku excited
“iya non ?? ayo ketemuan ! mana pin BBmu ?” mintanya
Lalu aku mengirimkan pin BBku. Sayangnya sore itu kami tidak
bisa langsung bertemu. Karena dia saat itu sedang ada kerjaan di daerah
jimbaran.
Baru ketika malam hari sekitar jam 9-an kami bisa bertemu. Dan
besok paginya jam 6 pesawatku take off. Itu artinya ini kesempatan terakhir aku
bertemu dia di Bali !
Sepulang sahabatku membeli oleh-oleh aku ceritakan semua
padanya. Komentarnya sama dengan sebagian besar orang yang aku ceritakan kisah
ini “ kalian berjodoh” tapi aku tidak mau meyakini hal itu. Karena saat itu aku
sudah mempunyai pacar dan dia adalah laki-laki terbaik yang aku pernah temui.
Malam itu ketika aku menceritakan pada laki-laki itu betapa
kejadian yang kami alami adalah sebuah
kebetulan yang skalanya 1:1000000000000000000000000000000000000 bertemu
dengannya di Bali dan di malam terakhir aku di Bali. Tuhan begitu sempurna
kataku dalam hati.
Entah perasaanku saat itu tidak dapat dilukiskan. Ingin menangis,
bahagia, kesal, sedih, senang bukan main semua campur aduk tak terlukiskan.
Kekecewaan menyelimuti aku dan laki-laki itu begitu kami
menyudahi pertemuan kami di Bali karena aku pun harus bersiap untuk kembali
kerumah mempersiapkan segalanya untuk kembali ke jogja besok pagi.
Sejak saat itu kami masih mulai lagi berhubungan hanya bbm
atau telepon sesekali karena masing-masing tahu bahwa kami saat ini sudah sama-sama
memiliki seseorang yang mencintai kami. Aku mengatakan segalanya padanya sejak
awal kami berkenalan, lika-likunya hingga saat kami bertemu di Bali. Lalu dia
yang aku sebut sandman itu mengatakan.
“ayo sekali lagi kita serahkan pada takdir jalan kita. Sekali
lagi kita berpisah dan kita lihat apa yang akan terjadi kemudian dengan
hubungan aneh ini”
Kala ia mengatakan itu, aku tidak setuju. Meskipun aku sudah
mempunyai pacar, bukan berarti dia boleh menghilang. Karena jika ia menghilang
aku takut hatiku justru akan mencari-cari dia. Aku memintanya tetap ditempat
dimana aku bisa melihat keberadaannya dan dengan tetap terus belajar
melupakannya. Cara itu sudah cukup berhasil. Intensitas bbm,sms, dan telepon
sudah jauh berkurang. Bahkan aku jarang merasakan keberadaannya sampai suatu
ketika aku mencermati contact list di BBM dan menemukan namanya. Aku BBM silang
terus. Lalu kucoba sms tak ada jawaban. (sayangnya aku tidak mencoba meneleponnya) aku
pikir, Mungkin ini saatnya. Berjalan tanpa dia. Dan aku yakin aku sudah siap.
Sampai akhirnya pertemuan di ATM itu. Dan detik ini aku
seperti mati rasa. Karena apakah lagi ??? kenapa lagiii ?? kenapa Tuhan
mempertemukan kami lagi untuk kesekian kalinya.. dan kami bertemu di Klaten. Kota
kelahiranku. Kota dimana kami pertama kali berkenalan. Kota dimana aku pertama
kali jatuh cinta dengannya. Dengan keadaan 2 hari setelahnya (baca minggu) aku
harus berangkat kembali ke Bandung. Apa iya ini jawaban dari pernyataan untuk
menghilang yang beberapa waktu lalu sempat sandman lontarkan padaku ? dan
kenapa ?
Saat ini aku sudah bersama pacarku selama hampir 3 tahun. Dia,
sandman masih saja membayang-bayangiku. Berjodohkah ? dengan keadaan
semenyakitkan ini ?
Logikaku menolak mengakui ini semua ! dan aku masih berusaha
keras menanamkan bahwa semua hanya kebetulan semata !
Didepanku saat ini ada seseorang yang luar biasa baik, luar
biasa mencintaiku, mencurahkan seluruh perasaannya padaku. Pacarku.
Maka yang terus aku lakukan adalah meyakinkan diriku semua
hanya KEBETULAN ! dan aku harus tetap focus dengan pacarku.
Apa ada yang berpendapat lain ?
0 komentar:
Posting Komentar